Senin, 26 Januari 2015

Penyakit Pada Manusia Akibat Parasit



Penyakit – Penyakit Akibat Parasit

Berikut ini ada 12 (dua belas) jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit pada manusia, : 
1.Malaria disebabkan oleh Plasmodium melalui nyamuk anopheles betina 
2.Pediculosis disebabkan oleh kutu penghisap darah,serangga dan parasit lainnya 
3.Schistosomoasis disebabkan oleh parasit Trematoda 
4.Amebiasis disebabkan oleh Amoeba 
5.Ascariasis disebabkan oleh parasit Ascaris Lumbricoides (cacing usus) 
6.Anchilostomiasis disebabkan oleh parasit Ancylostoma Duodenale (cacing tambang) 
7.Enterobiasis  disebabkan oleh parasit Enterobius Vermicularis (cacing kremi) 
8.Trichuriasis disebabkan oleh parasit Trichuris Trichuira (cacing cambuk) 
9.Taeniasis  disebabkan oleh parasit Taenia Solium (cacing pita) 
10.Strongiloiddiasis disebabkan oleh parasit strongiloides stercoralis (cacing benang) 
11.Trichinosis disebabkan oleh parasit trichinella spiralis (cacing otot) 
12.Filariasis disebabkan oleh parasit Brugia Malayi (cacing filaria)

A.   Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang dapat ditularkan oleh nyamuk bernama Anopheles. Nyamuk ini membawa parasit plasmodium dan menggigit orang sekaligus menyebarkannya melalui peredaran darah. Malaria merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian. Dari  pernyataan yang saya kutip dari Wikipedia, berdsarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
penyebab penyakit malaria, gejala, mencegah, cara mengobati
www.penyebab-penyakit.com
Nyamuk yang menyebarkan parasit ini yaitu nyamuk betina yang sebelumnya sudah terinfeksi oleh plasmodium. Selain melalui nyamuk, penyakit malaria juga dapat menyebar melalui beberapa hal seperti transfusi darah, transplantasi organ, jarum suntuk yang sudah terkontaminasi. Ibu hamil juga dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya.

1. Penyebab Penyakit Malaria
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit yang merupakan golongan plasmodium. Media utama yang menjadi penyebar penyakit ini yaitu nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini terinfeksi oleh parasit plasmodium dari gigitan yang dilakukan terhadap seseorang yang sudah terinfeksi parasit tersebut. Nyamuk tersebut akan terinfeksi selama satu mingguan hingga waktu makan selajutnya. Pada saat makan, maka nyamuk ini menggigit orang lain sekaligus menyuntikkan parasit plasmodium ke dalam darah orang tersebut sehingga orang tersebut akan terinsfeksi malaria.
Ada 4
jenis plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, diantaranya yaitu:
1.    Plasmodium ovale
2.    Plasmodium malariae
3.    Plasmodium falciparum
4.    Plasmodium vivax
Dari kasus-kasus tentang penyakit malaria di seluruh dunia, disimpulkan bahwa jenis plasmodium vivax yang paling sering ditemukan pada pasien yang terserang penyakit ini. Selain itu plasmodium falciparum merupakan penyumbang kematian paling besar pada penyakit malaria yang menyerang manusia di dunia yaitu sekitar 90%.

2.
Gejala Penyakit Malaria
Gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari berat-ringannya. Gejalanya yaitu sebagai berikut.
A. Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.
1. Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.

2. Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.

3. Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.
B. Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini.
·                      Tidak sadarkan diri kadang hingga koma
·                      Sering mengigau
·                      Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
·                      Kejang-kejang
·                      Suhu tubuh sangat tinggi
·                      Dehidrasi
·                      Nafas cepat, sesak nafas
3. Cara Mencegah Penyakit Malaria
Penyakit malaria ini disebarkan oleh nyamuh sehingga kita harus menjaga kebersihan diri maupun lingkungan sekita sehingga tidak ada nyamuk yang berkembang biak. Bila anda sedang mengujungi tempat-tempat yang terkenal sebagai timbulnya penyakit malaria, minumlah obat Klorokuin yang berfungsi untuk mencegah masuknya parasit plasmodium falciparum ke dalam tubuh.

Jika terkena penyakit malaria, usahakan cepat ditangani dengan membawanya berobat ke dokter ahli penyakit malaria. Jika sudah ditangan dokter pastinya akan cepat ditangani namun bagaimana jika anda berada ditempat terpencil dan sangat jauh dari tempat dokter, anda bisa menggunakan cara tradisional

2. Cara Tradisional
Cara tradisional dapat dijadikan alternatif jika ada kendala berobat kepada dokter. Untuk pengobatan secara tradisonal sangat mudah yaitu menggunakan “Daun Pepaya”. Jangan salah, daun papaya juga sangat manjur untuk mengobati penyakit malaria. Caranya yaitu siapkan beberapa daun papaya kemudian rebus dan minum airnya 3 kali sehari. Lakukan ini secara teratur setiap hari dan yakinlah bahwa anda akan sembuh.

Sanma, Vio. 2013. Penyebab Penyakit Malaria, Gejala, Mencegah dan Cara Mengobati,
       Gejala.html, diakses 26 Januari 2015).

B.   Pediculosis Kapitis
Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala atau tuma yang disebut pediculus humanus capitis pada kulit kepala. (Brunner & Suddarth)
Tuma betina akan meletakkan telurnya (nits) di dekat kulit kepala. Telur ini akan melekat erat pada batang rambut dengan suatu substansi yang liat. Telur ini akan menetas menjadi tuma muda dalam waktu sekitar 10 hari dan mencapai maturitasnya dalam tempo 2 minggu.
   
                        Jantan                                                  Betina
1.      Cara penularan
Melalui perantara benda seperti pakaian, sisir, sikat yang dipakai bersama, wig, topi, dan perangkat tempat tidur yang terinfeksi.
2.      Gejala klinis
a. tuma paling sering ditemukan di sepanjang bagian posterior kepala dan di  belakang telinga.
b. Telur tuma ini dapat dilihat dengan mata telanjang sebagai benda yang berbentuk oval, mengkilap dan berwarna perak yang sulit dilepas dari rambut.
c. Gigitan serangga ini menyebabkan rasa gatal yang hebat dan garukan yang dilakukan untuk menghiulangkan gatal seringkali menimbulkan infeksi bakteri sekunder seperti impetigo serta furunkulosis.
d. Infestasi tuma lebih sering ditemukan pada anak-anak dan orang yang berambut panjang.
3.      Pengobatan
a. Pengobatan bertujuan memusnahkan semua kutu dan telur serta mengobati infeksi sekunder.
b. Menurut kepustakaan, pengobatan terbaik ialah secara topical dengan malathion 0,5 % atau 1 dalam bentuk losio atau spray
caranya: malam sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dipakai losio malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan sabun lalu disisir dengan sisir yang halus dan rapat (serit. Pengobatan ini dapat diulang lagi seminggu kemudian, jika masih terdapat kutu atau telur. Obat tersebut sulit didapat
c. Di Indonesia obat yang mudah didapat dan cukup efektif adalah krim gama benzene heksaklorida (gameksan=gammexan) 1 %. Cara pemakaiannya adalah: setelah dioleskan lalu didiamkan 12 jam, kemudian dicuci dan disisir dengan serit agar semua kutu dan telur terlepas. Jika masih terdapat telur, seminggu kemudian diulangi dengan cara yang sama.
d. Obat lain adalah zil benzoate 25 %, dipakai dengan cara yang sama.
e. Pada keadaan infeksi sekunder yang berat sebaiknya rambut dicukur, infeksi sekunder dionati dulu dengan antibiotic sistemik dan topical. Dan kemudian disusul dengan pemberian oabat dia atas dalambentuk shampoo. Hygiene merupakan syarat agar tidak terjadi residif.

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC
Djuanda, Adhi. 1993. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, Jilid 3. Jakarta: Media Aesculapius

C.   Schistosomoasis
Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.
Schistosomiasis mempengaruhi lebih dari 200 juta orang di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Lima jenis schistosoma yang paling menyebabkan kasus pada schistosomiasis pada orang :
  • Schistosoma hematobium menginfeksi saluran kemih (termasuk kantung kemih)
  • Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum, Schistosoma mekongi, dan Schistosoma intercalatum menginfeksi usus dan hati. Schistosoma mansoni menyebar luas di Afrika dan satu-satunya schistosome di daerah barat.
1.      Penyebab
Schistosomiasis diperoleh dari berenang, menyeberangi, atau mandi di air bersih yang terkontaminasi dengan parasit yang bebas berenang. Schistosomes berkembang biak di dalam keong jenis khusus yang menetap di air, dimana mereka dilepaskan untuk berenang bebas di dalam air. Jika mereka mengenai kulit seseorang, mereka masuk ke dalam dan bergerak melalui aliran darah menuju paru-paru, dimana mereka menjadi dewasa menjadi cacing pita dewasa. Cacing pita dewasa tersebut masuk melalui aliran darah menuju tempat terakhir di dalam pembuluh darah kecil di kandung kemih atau usus, dimana mereka tinggal untuk beberapa tahun. Cacing pita dewasa tersebut meletakkan telur-telur dalam jumlah besar pada dinding kandung kemih atau usus. Telur-telur tersebut menyebabkan jaringan setempat rusak dan meradang, yang menyebabkan borok, pendarahan, dan pembentukan jaringan luka parut. Beberapa telur masuk ke dalam kotoran(tinja)atau kemih. Jika kemih atau kotoran pada orang yang terinfeksi memasuki air bersih, telur-telur tersebut menetas, dan parasit memasuki keong untuk mulai siklusnya kembali.

Schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum biasanya menetap di dalam pembuluh darah kecil pada usus. Beberapa telur mengalir dari sana melalui aliran darah menuju ke hati. Akibatnya peradangan hati bisa menyebabkan luka parut dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah yang membawa darah antara saluran usus dan hati (pembuluh darah portal). Tekanan darah tinggi di dalam pembuluh darah portal (hipertensi portal) bisa menyebabkan pembesaran pada limpa dan pendarahaan dari pembuluh darah di dalam kerongkongan.

Telur-telur pada schistosoma hematobium biasanya menetap di dalam kantung kemih, kadangkala menyebabkan borok, ada darah dalam urin, dan luka parut. Infeksi schistosoma hematobium kronis meningkatkan resiko kanker kantung kemih.

Semua jenis schistosomiasis bisa mempengaruhi organ-organ lain (seperti paru-paru, tulang belakang, dan otak). Telur-telur yang mencapai paru-paru bisa mengakibatkan peradangan dan peningkatan tekanan darah di dalam arteri pada paru-paru (hipertensi pulmonari).
2.      Gejala
Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.
Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena ::
·       Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
·       Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah dalam jumlah banyak.
·       Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih.
·       Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran kencing.
·       Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.
3.      Pengobatan
Untuk pengobatan, 2 sampai 3 dosis praziquantel digunakan melalui mulut lebih selama 1 hari.
4.      Pencegahan
Schistosomiasis paling baik dicegah dengan menghindari berenang, mandi, atau menyeberang di air alam di daerah yang diketahui mengandung schistosomes.

SusuKolostrum.com. 2015. Schistosomiasis. (online), (ww.susukolostrum.com/data-penyakit/infeksi-dan-penyakit-menular/schistosomiasis.html, diakses 26 Januari 2015).

D.   Amebiasis
Amebiasis adalah suatu infeksi usus besar yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica.
1.      Penyebab
Penyebabnya adalah Entamoeba histolytica. Penularan langsung terjadi melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi. Penyakit ini paling sering ditemukan pada masyarakat yang tinggal di daerah yang derajat kesehatan lingkungannya buruk. Buah – buahan dan sayuran bisa terkontaminasi jika tumbuh di dalam tanah yang diberi pupuk kotoran manusia, atau dicuci dengan air yang terkontaminasi pada orang yang telah mengadakan atau diolah oleh seseorang terinfeksi. Penyakit ini juga ditemukan pada orang yang telah mengadakan perjalanan ke negara berkembang dan pada pria homoseksual.
2.      Gejala
Kebanyakan penderita, terutama yang tinggal di daerah beriklim sedang, tidak menunjukkan gejala. Kadang – kadang gejalanya samar – samar, sehingga hampir tidak diketahui. Gejalanya bisa berupa diare yang hilang – timbul dan sembelit, banyak buang angin dan keram perut. Bila disentuh, perut akan terasa nyeri dan tinja bisa mengandung darah serta lendir. Bisa terjadi demam ringan dan sering terjadi penurunan berat badan dan anemia.
3.      Pengobatan
Ini dapat diobati dengan obat anti amuba (amebisid). Pengobatan ini harus berdasarkan resep dokter. Tinja akan diperiksa ulang dalam waktu 1,3 dan 6 bulan setelah pengobatan untuk memastikan kesembuhan pasien.
4.      Pencegahan
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah terkena amebiasis :
a.      Selalu cuci tangan dengan bersih menggunakan sabun dan air mengalir setelah buang air besar.
b.      Pastikan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersih.
Centers for Disease Control and Prevention. Amebiasis. Atlanta. 2010.
P, Ricard D. Amebiasi. Merck Manual Home Health Handbook. 2007.
E.   Ascariasis
Ascariasis adalah kondisi untuk menyebut infeksi yang disebabkan cacing gelang. Cacing gelang bersifat parasit karena menggunakan tubuh manusia sebagai inang untuk tumbuh dewasa dan bereproduksi. Cacing dewasa dapat berukuran hingga 30 cm. Ascariasis paling banyak terjadi pada anak-anak di daerah tropis dan subtropis, terutama pada lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk.

1.      Gejala
Kebanyakan kasus ascariasis tidak menunjukkan gejala. Sedangkan kasus infeksi berat mungkin menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung bagian tubuh yang terpengaruh. Berikut adalah diantaranya:
a.       Paru-paru
Setelah tertelan, telur ascariasis akan menetas dalam usus kecil dan larva bermigrasi melalui aliran darah atau sistem limfatik ke paru-paru. Pada tahap ini, penderita mungkin mengalami tanda-tanda dan gejala yang mirip dengan asma atau pneumonia, termasuk: Batuk terus – menerus, sesak napas, dan mengi. Setelah 6 hingga 10 hari di paru-paru, larva kemudian melanjutkan perjalanan ke tenggorokan untuk kemudian dibatukkan dan tertelan.
b.      Usus
Larva tumbuh menjadi cacing dewasa di usus kecil dan terus hidup disana hingga mati. Dalam kasus ascariasis ringan hingga sedang, infeksi pada usus akan menimbulkan gejala yaitu nyeri perut samar, mual dan muntah, diare atau tinja berdarah. Sedangkan infeksi berat ascariasis akan menimbulkan gejala yaitu sakit perut parah, kelelahan, muntah, berat badan.
2.      Penyebab
Ascariasis tidak menular secara langsung dari manusia ke manusia. Untuk tertular, seseorang harus mengalami kontak dengan tanah yang tercampur tinja yang mengandung telur cacing.
Karena anak kecil sering bermain di tanah, infeksi terjadi saat tangan yang kotor dimasukkan ke mulut atau digunakan memegang makanan.
Buah atau sayuran yang belum dicuci dan tumbuh di tanah yang terkontaminasi juga dapat menularkan telur cacing gelang yang menyebabkan ascariasis.
Seluruh proses daur hidup cacing, mulai dari telur yang tertelan hingga telur yang dikeluarkan melalui kototran, berlangusng sekitar dua hingga tiga bulan.
Sebagai informasi, cacing gelang bisa hidup di dalam tubuh manusia selama satu hingga dua tahun.
Amazine. Ascariasis: Gejala, Penyebab & Faktor Risikonya. (online), (http://www.amazine.co/26218/ascariasis-gejala-penyebab-faktor-resikonya/, diakses 26 Januari 2015)

F.    Anchilostomiasis
1.      Gejala
Gejala penderita cacing tambang (Nekatoriasis/Ankilostomiasis) adalah gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare dan nyeri ulu hati), pusing nyeri kepala, lemah dan lelah, anemia, gatal di daerah masuknya cacing.
2.      Penyebab
Cacing tambang (Nekatoria dan ankilostomia)
Cacing masuk tubuh manusia dengan berbagai cara. Telur cacing gelang tertelan sewaktu makan makanan yang terkontaminasi oleh kotoran. Sedang larva cacing tambang hidup ditanah dan masuk lewat kulit yang menyebabkan infeksi.
3.      Hal Yang Dapat Dilakukan
• Menjaga kebersihan diri dengan memotong kuku, menggunakan sabun pada waktu mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan pada waktu mandi
• Menghindari makanan yang telah dihinggapi lalat dan cuci bersih bahan makanan untuk menghindari telur cacing yang mungkin ada serta biasakan memasak makanan dan minuman
• Menggunakan karbol di tempat mandi
• Menggunakan alas kaki untuk menghindari sentuhan langsung dengan tanah saat bekerja dihalaman, perkebunan pertanian, pertambangan, dll

Soeharsoh. 2011. Penyakit ankilostomiasis?. Yahoo Answer, diakses 26 Januari 2015.


G.  Enterobiasis
Enterobiasis atau oxyuriasis adalah penyakit akibat infeksi cacing Enterobius vermicularis atau Oxyuris vermicularis. Disebut pula sebagai pinworm infection, atau di Indonesia dikenal sebagai infeksi cacing kremi. Penyakit ini identik dengan anak-anak, meski tak jarang orang dewasa juga terinfeksi.
1.      Diagnosa
Pada pemeriksaan tinja dapat ditemukan adanya cacing dewasa. Cacing jantan dewasa setelah kopulasi mati dan keluar bersama tinja. Sementara dengan metode Scotch adhesive tape swab, dapat menemukan telur yang diletakkan didaerah perianal.

2.      Gejala Klinis
Enterobiasis relatif tidak berbahaya. Gejala klinis yang paling menonjol adalah rasa gatal (pruritus ani) mulai dari rasa gatal sampai timbul rasa nyeri. Akibat garukan akan menimbulkan iritasi di sekitar anus, kadang sampai terjadi perdarahan dan disertai infeksi bakteri. Keadaan ini sering terjadi pada waktu malam hari. Hal ini akan menyebabkan gangguan tidur pada anak-anak (insomnia) oleh karena rasa gatal, anak akan kurang tidur dan badannya pun menjadi lemah serta lebih cengeng atau sensitif. cepat marah, dan gigi menggeretak. Kondisi yang tidak mengenakkan ini membuat nafsu makan anak berkurang. Berat badannya serta merta berkurang.
Kadang-kadang cacing dewasa muda dapat bergerak ke usus halus bagian proksimal sampai ke lambung, esofagus dan hidung sehingga menyebabkan gangguan di daerah tersebut. Cacing sering ditemukan di apendiks (usus buntu) tetapi jarang menyebabkan appendisitis. Pada beberapa kasus dilaporkan adanya migrasi cacing betina pada penderita wanita bisa sampai ke vagina-rahim-akhirnya ke tuba fallopi dan menimbulkan radang saluran telur atau salpingitis. Kondisi ini sangat berbahaya, terutama pada wanita usia subur, sebab dapat menyebabkan kemandulan, akibat buntunya saluran tuba.
Adanya cacing dewasa pada mukosa usus akan menimbulkan iritasi dan trauma sehingga dapat menyebabkan ulkus kecil. Jumlah cacing yang banyak dalam rektum dapat menyebabkan rectal kolil (rasa nyeri hebat pada usus besar).

3.      Penularan Penyakit
Penularan dari tangan ke mulut (hand to mouth), setelah anak-anak menggaruk daerah sekitar anus oleh karena rasa gatal, kemudian mereka memasukkan tangan atau jari-jarinya ke dalam mulut. Kerap juga terjadi, sesudah menggaruk daerah perianal mereka menyebarkan telur kepada orang lain maupun kepada diri sendiri karena memegang benda-benda maupun pakaian yang terkontaminasi. Telur Enterobius vermicularis menetas di daerah perianal kemudian larva masuk lagi ke dalam tubuh (retroinfeksi) melalui anus terus naik sampai sekum dan tumbuh menjadi dewasa. Cara inilah yang kita kenal sebagai : autoinfeksi

4.      Pencegahan
Sangat penting untuk menjaga kebersihan pribadi, dengan menitikberatkan kepada mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan.
Pakaian dalam dan seprei penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin.
Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:
1. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.
2. Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku.
3. Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu.
4. Mencuci jamban setiap hari.
5. Menghindari penggarukan daerah anus.
6. Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.

Gandahusada S et al. 2001. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Gunawan, S. Gan. 2007. Farmakologi dan Terapi, edisi V. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI
Katzung, Bertram G. 1997. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi VI. Jakarta : EGC.

H.  Trichuriasis
Trichuriasis adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh Trichuris trichiura.
Penyakit ini terutama terjadi di daerah subropis dan tropis, dimana kebersihan lingkungannya buruk serta iklim yang hangat dan lembab memungkinkan telur dari parasit ini mengeram di dalam tanah.
1.      Penyebab
Penyebabnya adalah Trichuris trichiura, suatu cacing cambuk usus.
Infeksi terjadi jika manusia menelan makanan yang mengandung telur parasit yang telah mengeram di dalam tanah selama 2-3 minggu.
Larva akan menetas di dalam usus halus lalu berpindah ke usus besar dan menancapkan kepalanya di dalam lapisan usus.
Setiap larva akan tumbuh sepanjang 12,5 cm. Cacing betina dewasa menghasilkan sekitar 5000 telur/hari dan dibuang melalui tinja.
2.      Gejala
Hanya infeksi yang berat yang menyebabkan gejala berupa nyeri perut dan diare. Infeksi yang sangat berat menyebabkan perdarahan usus, anemia, penurunan berat badan dan peradangan usus buntu (apendisitis). Kadang rektum menonjol melewati anus (prolapsus rektum), terutama pada anak-anak atau wanita dalam masa persalinan.
3.      Diagnosa
Pada pemeriksaan contoh tinja dengan mikroskop, akan ditemukan telur parasit yang bebentuk seperti tong.
4.      Pengobatan
Infeksi ringan tidak memerlukan pengobatan khusus.
Jika diperlukan pengobatan, biasanya diberikan mebendazol. Mebendazol< tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya.
5.      Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya penyakit ini perlu diperhatikan hal-hal berkut:
·  Gunakan jamban yang bersih
·  Tingkatkan kebersihan individu
·  Hindari sayuran yang belum dicuci bersih. 
Sugiyanto, Silviana. 2012. Trichuriasis. (online), diakses 26 Januari 2015.
I.      Taeniasis
Taenia saginata (cacing pita daging sapi) : Cacing dewasa dapat ditemukan dalam usus manusia penderita taeniasis, berbentuk pipih panjang seperti pita dan tubuhnya beruas-ruas (segmen). Panjangnya rata-rata 5m bahkan bisa mencapai 25m yang terdiri atas lebih dari 1000 segmen (Pawlowski & Schultz 1972; Soulsby 1982; Smyth 2004).
1.      Cara Penularan
Telur Taenia saginata yang dikeluarkan lewat tinja orang yang terinfeksi hanya bisa menular kepada sapi & didalam otot sapi parasit akan berkembang menjadi Cysticercus bovis, stadium larva dari Taenia saginata. Infeksi pada manusia terjadi karena orang tersebut memakan daging sapi mentah atau yang dimasak tidak sempurna yang mengandung Cysticerci; di dalam usus halus cacing menjadi dewasa & melekat dalam mukosa usus. Begitu juga infeksi Taenia solinum terjadi karena memakan daging babi mentah atau yang dimasak kurang sempurna (“measly pork”) yang mengandung cysticerci; cacing menjadi dewasa didalam intestinum.
2.      Gejala dan Tanda
Infestasi T.saginata umumnya bersifat asimptomatik. Masa inkubasi berlangsung selama 8-10 minggu. Segmen cacing yang disebut proglotid dapat keluar dari anus secara sendiri atau bersama tinja. Pada beberapa kasus dapat ditemukan gejala sakit perut, kolik, nausea, kelelahan dan penurunan berat badan. Nafsu makan dapat turun, tetapi ada juga yang meningkat. Perut menggembung dan merasa kurang nyaman akibat akumulasi gas dalam saluran pencernaan.
Gejala klinik yang ditimbulkan oleh infestasi T.solium mirip dengan T.saginata. gejala klinik yang cukup parah dapat terjadi apabila manusia bertindak sebagai induk semang antara. Cysticercus umumnya terbentuk pada jaringan dibawah kulit, namun dapat pula terbentuk di otak dan mata. Apabila terbentuk diota, gejala klinik yang timbul berupa kelumpuhan, epilepsi, bahakan dapat bersifat fatal. Gejala epilepsi akibat cysticercus terbentuk diotak pernah dilaporkan di Papua.
3.      Pengobatan
Pengobatan pada hakekatnya sama untuk semua cacing pita manusia. Untuk mencapai penyembuhan sempurna. Scolexnya harus dikeluarkan. Maka untuk memeriksa hasil pengobatan, pencarian teliti daripada scolex dalam tinja harus dilakukan. Bila scolex tidak ditemukan, perlu ditunggu 3 bulan untuk memastikan apakah penderita sudah tidak mengeluarkan proglotid atau telur lagi (Brotowidjoyo, 1987).



4.      Pencegahan
a.       Mencegah terjadinya pencemaran/kontaminasi tinja terhadap tanah, air, makanan & pakan ternak dengan cara mencegah penggunaan air limbah untuk irigasi
b.      Memasak daging sapi atau daging babi secara sempurna.
c.       Daging sapi atau daging babi yang dibekukan pada suhu di bawah minus 5oC (23oF) selama lebih dari 4 hari dapat membunuh cysticerci.
d.      Jauhkan ternak babi kontak dengan jamban & kotoran manusia.
Rizal Subahar, Abdulbar Hamid, Wilfried Purba, Widarso, Akira Ito dan Sri S Margono, TAENIASIS/SISTISERKOSIS DI ANTARA ANGGOTA KELUARGA DI BEBERAPA DESA, KABUPATEN JAYAWIJAYA, PAPUA, JUNI 2005.

J.     Strongiloiddiasis
Jenis cacing ini membahayakan bagi bayi karena dapat ditularkan melalui ASI. Strongyloides stercoralis hidup pada daerah beriklim tropis dan subtropis. Hanya cacing betina dari jenis cacing ini yang hidup sebagai parasit di usus manusia, terutama di duodenum dan yeyunum. Telurnya menetas di kelenjar usus, kemudian keluar bersama feces dalam bentuk larva rhabditiform. Larva ini akan berubah menjadi larva filariform apabila sudah berada di tanah. Namun demikian, larva filariform bisa juga terbentuk di dalam usus sehingga terjadi infeksi yang disebut autoinfeksi interna. Ada tiga tipe strongiloiddiasis (nama penyakit yang disebabkan Strongyloides stercoralis,-red) yaitu tipe ringan, tipe sedang, dan tipe berat. Tipe ringan tidak memberikan gejala apa-apa. Pada tipe sedang, dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, umumnya gejala di usus. Jika sudah pada tipe atau infeksi berat, penderita mengalami gangguan hampir di seluruh sistem tubuh sehingga dapat menyebabkan kematian.

Isna, Nilna R. 2008. Cacing-cacing Berbahaya yang Hidup di Usus Manusia. https://nilna.wordpress.com/2008/07/14/cacing-cacing-berbahaya-yang-hidup-di-usus-manusia/, dikses 26 Januari 2015

 

.

K.  Trichinosis

Trichinosis adalah penyakit yang disebabkan oleh larva cacing Trichinela spiralis. Cacing dewasanya hidup dalam usus mamalia dan larvanya dalam jaringan otot hospes yang sama. Hewan yang rentan adalah babi, tikus, beruang dan manusia. Sapi, domba, kambing kurang rentan.

1.      Cara Penularan

Babi terinfeksi akibat makan tikus yang menderita trichinosis. Disamping itu tinja tikuspun dapat infektif apabila tikus makan daging yang mengkista dan larvanya dikeluarkan dalam keadaan tidak tercerna. Selain itu babi juga dapat sebagai sumber infeksi bagi babi lain. Babi tertular biasanya bila diberikan makanan dari sisa restoran yang tercemar daging babi yang mengandung lava infektif.

2.      Gejala Klinis

Gejala klinis ditimbulkan dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb:
Jumlah cacing, besar dan umur hewan, otot yang diserang, daya tahan tubuh hewan dan adanya penyakit lain. Gejala yang patogenitas adanya larva pada alat-alat pernapasan yang dapat melumpuhkan alat pernapasan. Gejala yang jelas (manusia) adalah diare, sakit otot, suara parau, oedema pada dahi dan tuli, cacing ini memproduksi zat racun yang sangat berbahaya pada hewan.
Penyakit ini bersifat zoonosis, berbahaya bagi manusia pemakan daging babi. Cacing dewasa pada usus dapat menimbulkan iritasi dan menyebabkan enteritis.
3.      Pencegahan
1.      Memutuskan siklus hidup
a.     pengobatan penderita
b.    bahan makanan untuk babi yang berasal dari sisa dapur dan RPH harus dimasak terlebih dahulu.
c.     Pemeliharaan ternak secara intensif dan higiene
d.    Meniadakan tikus yang berkeliaran di RPH dan kandang babi
2.      pengawasan terhadap ternak potongan, terutama didaerah tertular
3.      memasak daging dengan sempurna dengan suhu paling sedikit 65,6 C
4.      RPH harus dilengkapi dengan kamar pendingin hal ini untuk pencegahan kiste terhadap konsumen. Kiste pada tempratur-27 C selama 36 jam akan mati.

Informasi Berbagai Hal. 2012. TRICHINOSIS. (Online), diakses 26 Januari 2015.

L.   Filariasis
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.
Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Menurut info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia (Asia Tenggara).
1.      Penularan
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
2.      Tanda dan Gejala
Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia kanak-kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) mulai dirasakan perkembangannya.
Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara lain :
  • Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
  • Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
  • Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
  • Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
3.       Penanganan dan Pengobatan
Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.
Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik.
Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih. Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu hamil/menyusui, dan penderita sakit berat atau dalam keadaan lemah.
Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
4.      Pencegahan
Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya.
Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut.
 sumber: http://www.infopenyakit.com/2009/01/penyakit-kaki-gajah-filariasis-atau.html

3 komentar:

  1. terima kasaih sangat membantu dan lengkap...

    BalasHapus
  2. Ada beberapa solusi alami yang dapat digunakan dalam pencegahan dan menghilangkan diabetes secara total. Namun, satu-satunya aspek paling penting dari rencana pengendalian diabetes adalah mengadopsi gaya hidup sehat Kedamaian Batin, Nutrisi dan Diet Sehat, dan Latihan Fisik Reguler. Keadaan kedamaian batin dan kepuasan diri sangat penting untuk menikmati kesehatan fisik yang baik dan atas semua kesejahteraan. Kedamaian batin dan kepuasan diri adalah kondisi pikiran yang adil. Orang dengan penyakit diabetes sering menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif. Saya didiagnosis menderita diabetes pada tahun 2000. Sedang bekerja merasa sangat lelah dan mengantuk. Saya meminjam glukometer dari rekan kerja dan diuji pada 760. Segera pergi ke dokter saya dan dia memberi saya resep seperti: Insulin, Sulfonamides, tetapi saya tidak bisa mendapatkan penyembuhan daripada mengurangi rasa sakit dan menghilangkan rasa sakit lagi. Saya menemukan nama kesaksian wanita Comfort online bagaimana Dr Akhigbe menyembuhkan HIV-nya dan saya juga menghubungi dokter dan setelah saya minum obatnya seperti yang diperintahkan, saya sekarang benar-benar bebas dari diabetes oleh dokter jamu Akhigbe. Jadi pasien diabetes yang membaca kesaksian ini untuk menghubungi emailnya drrealakhigbe@gmail.com atau Nomornya +2348142454860 Ia juga menggunakan ramuan herbalnya untuk penyakit seperti: Gigitan SPIDER, SCHIZOPHRENIA, LUPUS, DEMAM BERDARAH, MALARIA, INFEKSI EKSTERNAL, UMUM DINGIN, DASAR GABUNGAN, DASAR BAYAM, GERAKAN, STROKE, STROKE TUBERKULOSIS, PENYAKIT PERUT. ECZEMA, PROGERIA, MAKAN GANGGUAN, INFEKSI RESPIRATORI RENDAH, DIABETIKA, HERPES, HIV / AIDS,; ALS, DIARRHEA KABEL, KABEL, KANKER, MENINGITIS, HEPATITIS A DAN B, THYROID, ASCEMA, PENYAKIT HARI, KABUPATEN. AUTISM, NAUSEA Muntah ATAU DIARE, PENYAKIT GINJAL, EREKSI LEMAH. MATA TWITCHING MENSTRUATION PAINFUL ATAU IRREGULAR. Akhigbe adalah pria yang baik dan dia menyembuhkan semua tubuh yang datang kepadanya. di sini adalah email drrealakhigbe@gmail.com dan Nomornya +2349010754824

    BalasHapus